Selamat datang di Eldewis Pempek Palembang..Kami siap melayani anda ..dengan pelayanan terbaik...Tamu bagi kami adalah Raja...

Selasa, 19 Mei 2009

RUMAH FOR SALE

Anda memimpikan memiliki bangunan Resto seperti ini ......



Kami Jual Bangunan yang siap mewujudkan mimpi anda...Berminat...telusuri gambar-gambar Rumah tersebut...kami berikan informasi setting bangunan selengkap-lengkapnya.

House to Sale


FOR SALE

Luas Tanah # 1300 m2 (HM)

Luas Bangunan # 1000 m2 (Lantai 2)

Jl. Kawi No. 58 Candi Baru Semarang (Strategis)

FASILITAS : AC, Telpon. Air Artetis + PAM

Jumlah Kamar 8 Kamar Tidur (AC+Bathup + Air Panas)

Garasi dalam 4 mobil

Garasi luar 4 mobil (Carport)

Lantai Marmer, Full Jati Ukir, Istimewa

Model Rumah : SPANYOL
cocok untuk RESTO bernuansa Antik...

Hub: 081.325.01.7777 - 081.390.123.777
atau 081390208729


LANGSUNG PEMILIK TANPA PERANTARA

Foto-foto rumah tersebut Lengkap. Klik dibawah

www.flickr.com







Baca Selengkapnya...Read More..

Tekwan Eldewis, Pengobat Kangen


Hidangan Khas Palembang
Tekwan Eldewis, Pengobat Kangen
Sumber Kompas Jumat, 8 Mei 2009 | 15:18 WIB

Semua pasti tahu hidangan khas Palembang adalah pempek. Namun, kekayaan kuliner Palembang bukan hanya pempek beraneka bentuk dan isi. Ada pula tekwan yang berkuah gurih dan segar. Hidangan itu adalah sejenis sup bening, berkuah kaldu udang dengan isi irisan bengkuang dan bihun, plus tekwan yakni bola-bola ikan lembut. Sajian tersebut makin istimewa dengan taburan seledri dan bawang goreng nan harum dan rajangan mentimun segar.

Sesungguhnya tekwan terbuat dari bahan yang sama dengan pempek yakni daging ikan tenggiri giling dan tepung sagu. Hanya saja ukurannya kecil seperti bakso ikan dan tidak perlu digoreng seperti pempek. Paduan sempurna untuk tekwan adalah kaldu udang berbumbu dan dihidangkan panas.

Mulailah menyantap tekwan dengan menyeruput kuahnya. Biarkan kelembutan kaldu udang mengalir di tenggorokan. Sesudah itu, cicipi bengkuangnya yang tetap terasa renyah walau berenang di kuah panas. Tekwannya? Hmmmm, lembut dan rasa ikannya sangat menonjol. Cocok sebagai pengobat kangen bagi mereka yang berasal dari Sumatera Selatan dan para pencinta hidangan khas Palembang.

Untuk menemukan tekwan yang lezat, pencinta kuliner dapat mengunjungi Warung Pempek Palembang Eldewis di Jalan Ngesrep Timur Raya Nomor 110, Kota Semarang. Lokasinya persis berhadapan dengan gedung futsal dan SPBU. Warung ini buka pukul 10.00 hingga 21.00.

"Di Semarang warung pempek terbilang jarang. Saya membuka warung ini untuk menyediakan pempek yang enak. Lagipula, selain enak pempek bebas kolesterol," kata Rina Supriani (39) yang usahanya didukung penuh sang suami R Soeko Murtono (44).

Setiap hari, Rina mengolah 10 kilogram ikan untuk menjadi pempek dan kerabatnya. Setiap 10 kilogram daging ikan menghasilkan 150 buah pempek selam. Namun, jika ada pesanan untuk pesta pernikahan atau hajatan lainnya, dia akan mengolah lebih banyak lagi. "Untuk pesta, minimal memesan 500 buah pempek," kata Rina, Kamis (7/5).

Menurut Rina, pempek dan tekwan buatannya selalu dibuat setiap hari. Alasannya, agar segar dan enak. Termasuk ketika mendapat pesanan untuk pesta, dia selalu membuat seluruh pesanan tersebut pada pagi hari sebelum waktu pesta pada hari yang sama. "Saya tidak mau memberikan pempek yang dibuat sehari sebelumnya," ujar Rina. (tia)





Baca Selengkapnya...Read More..

Sabtu, 16 Mei 2009

Rumah Dijual...!

FOR SALE

Luas Tanah # 1300 m2 (HM)

Luas Bangunan # 1000 m2 (Lantai 2)

Jl. Kawi No. 58 Candi Baru Semarang (Strategis)

FASILITAS : AC, Telpon. Air Artetis + PAM

Jumlah Kamar 8 Kamar Tidur (AC+Bathup + Air Panas)

Garasi dalam 4 mobil

Garasi luar 4 mobil (Carport)

Lantai Marmer, Full Jati Ukir, Istimewa

Model Rumah : SPANYOL & VIEW PEMANDANGAN BAGUS

Hub: 081.325.01.7777 - 081.390.123.777

LANGSUNG PEMILIK TANPA PERANTARA

Foto-foto rumah tersebut Lengkap. Klik dibawah

www.flickr.com







Baca Selengkapnya...Read More..

Rabu, 13 Mei 2009

Pempek Abing: Garing, Gurih, dan Kenyal

Kamis, 18 September 2008 | 16:30 WIB

INGIN makan tapi tidak mau makanan yang berat-berat. Mengapa tidak coba pempek atau empek-empek? Khazanah kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan, ini memiliki kandungan gizi utama berupa protein, lemak, dan karbohidrat yang diperoleh dari ikan dan tepung tapioka atau yang oleh orang Palembang biasa disebut sagu.

Pempek merupakan hasil adonan daging ikan giling dan tepung tapioka. Ikan yang dipakai biasanya belida tapi sekarang kebanyakan ikan gabus dan tenggiri. Pempek disajikan bersama saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka (atau cuko dalam bahasa Palembang). Cuko terbuat dari air mendidih yang diberi gula merah, cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam.

Menurut Prof Dr Made Astawan, dosen pada Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau China ke daerah itu, yaitu sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badarudin II berkuasa di Kerajaan Sriwijaya. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", sebutan untuk lelaki tua keturunan China.

Konon, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di Perakitan (tepian Sungai Musi) prihatin saat menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di sungai itu. Hasil tangkapan itu tidak seluruhnya termanfaatkan dengan baik, paling hanya digoreng dan dipindang. Si apek itu kemudian mencoba cara pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka sehingga menghasilkan makanan baru. Makanan baru itu dijajakan para apek keliling kota dengan bersepeda. Karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek ... apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek. (Kompas Cyber Media, 24 Maret 2004). Sekarang pempek menyebar luas ke pelosok negeri ini dan menjadi salah satu kekayaan kuliner nusantara.
Baca Selengkapnya...Read More..